Skip to main content

Pelatihan Pengelolaan Pengetahuan bagi OMS bekerjasama dengan SatuDunia, Jakarta, 11-14 Juni 2012


“Knowledge Management adalah sebuah jawaban atas tantangan OMS (organisai Masyarakat Sipil) dalam menghadapi keterbatasan sumberdaya dan hilangnya pengetahuan akibat perpindahan staff”

Atas dasar tersebut Yayasan Satu Dunia bekerjasama dengan Yayasan Penabulu menyelenggarakan “Pelatihan Pengelolaan Pengetahuan untuk Organisasi Masyarakat Sipil (OMS)” pada tanggal 11-14 Juni 2012 bertempat di Rumah Kemuning, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Pelatihan ini diikuti 20 Peserta dari 18 Lembaga, diantaranya :

  1. Yustisia Rahman, Indonesian Center for Environmental Law (ICEL), Jakarta
  2. Ratri Indah Septiana, The SMERU Research Institute, Jakarta
  3. Bambang Hadi, The SMERU Research Institute, Jakarta
  4. Adi Junedi, Komunitas Konservasi Indonesia-WARSI (KKI WARSI)
  5. Meinar, SGP, Jakarta
  6. Adinindyah, LAWE_Mitra SGP, Sleman DIY
  7. Ratna Dewi Susianti, YAKKUM Emergency Unit – Sleman DIY
  8. Fachrul Rizky, International Organization for Migration (IOM), DIY
  9. Aris Sustiyono, International Organization for Migration (IOM), DIY
  10. Arif Nurdiansah, Kemitraan
  11. Acep Muslim, AKATIGA Pusat Analisis Sosial
  12. M. Khairi Kurniawan, Gema Alam NTB
  13. Voni Novita, South to South Film Festival (StoS)
  14. Agung Purnama, Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI)
  15. Masita Riany, Inspirasi Indonesia
  16. Alvin Hidayat, Yayasan Damar Indonesia
  17. Endra M Yusuf , Yayasan Penabulu
  18. M. Suhud Ridwan , Yayasan Penabulu
  19. Yohan Prabowo, Yayasan SatuDunia
  20. Morentalisa, IESR
Narasumber dan fasilitator pelatihan disampaikan oleh Idaman Andarmosoko. Beliau adalah seorang expert di bidang Knowledge Management, selain itu sering pula menangani berbagai program di organisasi masyarakat sipil.

Hari pertama pelatihan diawali dengan sesi perkenalan. Perkenalan peserta dimulai dengan menyebutkan nama, hobi, nama lembaga dan jabatan di lembaga lewat angka. Angka dimulai dari angka 1-5. Setelah sesi perkenalan selesai, Mas Idaman – begitu ia disapa, menyimpulkan bahwa seluruh peserta yang hadir adalah “wong Kere” karena tidak memiliki hobi yang “high class.

Usai sesi perkenalan dilanjut dengan perkenalan dua buku panduan yang isinya soal materi-materi KM dan Buku kerja peserta. Mas Idaman menambahkan bahwa yang akan mendapatkan keuntungan dari kursus atau pelatihan ini adalah organisasinya bukan individu. Karena dengan disertakannya perwakilan dari masing-masing organisasi harapannya bisa merubah atmosfer KM yang ada di organisasi masing-masing. Disela-sela menjelaskan soal pentingnya KM bagi organisasi masyarakat sipil narasumber melontarkan pertanyaan tentang apa itu informasi. Salah satu peserta dari Damar Indonesia (Sdr. Alvin Hidayat) spontan menjawab informasi adalah data yang diseleksi untuk kepentingan publik. Setelah itu narasumber mulai menjelaskan tentang daur informasi. Informasi adalah data atau fakta yang terungkap, prosesnya ada kejadian kemudian diamati lalu menjadi fakta. Fakta tersebut kemudian di catat hingga menjadi data dan diolah menjadi informasi.

Setelah materi pertama selesai Mas Idaman memberikan sebuah soal cerita tentang orang yang memiliki galeri lukisan. Dari cerita tersebut peserta diajak untuk memetakan mana yang bersifat fakta, informasi, dan data. Alhasil masih ada sebagian peserta yang masih bingung membedakan informasi, fakta dan data.

Seusai istirahat dan makan siang, fasilitator membagi peserta dalam bebearpa kelompok menurut “concern” organisasinya, untuk menuliskan kebutuhan kompetensi yang seharusnya ada dalam struktur organisasi mereka.

Hari kedua,materi yang disampaikan mulai mengerucut pada Management Pengetahuan di organisasi dan Komunitas. dalam penjelasannya management merupakan gabungan dari kata terencana, terlaksana, terkendali dan evaluasi. Sedangkan alat untuk mencapainya adalah struktur, mekanisme, prosedur dan aturan. Di sesi ini juga dibahas tentang perbedaan output, outcome dan impact. Ini yang menjadi modal dasar untuk sebuah organisasi melakukan aktifitasnya secara matang. Kemudian di lanjut dengan sharing dan diskusi tentang struktur dan management pengetahuan yang ada di masing-masing organisasi serta capaian mereka.

Di hari ketiga pelatihan peserta diajak untuk memetakan mana pengetahuan yang bersifat tacit– pengetahuan personal, dan mana pengetahuan yang bersifat eksplisit di organisasinya.  Kemudian dilanjut dengan diskusi tentang masalah-masalah yang ada di organisasi terkait knowledge management. Beberapa lembaga menjadi contoh untuk diskusi diantaranya IOM, StoS, dan Inspirasi Indonesia.

Hari keempat atau hari terakhir pelatihan, peserta lebih banyak mendiskusikan tentang bagaimana KM bisa diaplikasikan dalam organisasi baik itu organisasi yang sifatnya project maupun yang permanen. Di akhir sesi Mas Idaman selaku fasilitator memberikan tawaran pada peserta untuk menindaklanjuti hasil dari pelatihan ini yaitu masing-masing lembaga yang serius untuk melakukan KM di lembaganya agar mengirimkan rencana pengelolaan pengetahuan di lembaganya kepada Yayasan Satu Dunia (SD) sebagai bahan dasar SD melakukan pendampingan KM di lembaga yang bersangkutan.

Comments

Popular posts from this blog

Monolog: Ibu, Dimanakah Pancasila?

Nasionalisme adalah modal bagi anak bangsa untuk mempertahankan kedaulatan  seluruh rakyat dengan pilar kearifan lokal yang menjadi tiang budaya bangsa sebagai penyaring budaya luar agar menjadi bangsa yang memiliki identitas dan berkepribadian. Telah dirumuskan Pancasila oleh para pendiri bangsa sebagai dasar dan pondasi negara, mencakup kemajemukan yang dilambangkan sebagai Bhinneka Tunggal Ika. Dimana arti perbedaan bukanlah celah untuk terpecah-belah, tetapi justru celah yang harus diisi oleh kesatuan paham dalam semangat Nasionalisme. Karena itu, mari kita tanyakan kepada Sang Ibu …..… Ibu, Dimanakah Pancasila? Seorang anak bertanya kepada ibunya, Ibu, dimanakah Pancasila? Bukankah ia rumah kita? Bukankah ia identitas bangsa kita? Sembari tersenyum, Sang Ibu berkata, Anakku, Pancasila itu ada di sekeliling kita, Banyak manusia bisa melihat sekeliling dengan matanya, Tetapi mereka tak bisa melihat dengan hati nurani Ia ada di detak jantung buruh-buruh yan...

Asupan Sastra Reboan Malam Ini

Forum Sastra Reboan malam ini, Rabu, 25 Februari 2015, mengambil tema “Asupan”. Kali ini, forum itu akan menyuguhkan berbagai menu. Ada pengenalan buku antologi puisi “Titik Temu”. Buku ini menampilkan karya 60 penulis sastra seperti Masita Riany, Fendy Kachonk, Umira Ramata, Dewi Nova, dan lain-lain. Menurut Yo Sugianto, salah satu motor Sastra Reboan, forum itu juga akan diramaikan oleh sejumlah penyair dari Bandung. “Penyair dari Bandung yakni Ratna M.Rochiman, Epiis Gee dan Rezky Darojatus Solihin akan tampil, khusus datang untuk Sastra Reboan bersama penyair Matdon,” tutur Yo dalam akun Facebooknya. Pembaca puisi lainnya adalah Diana Prima Resmana, penulis dari Forum Sastra Bekasi dan Yoni Efendi, karyawan yang ingin menerbitkan buku puisi karyanya sendiri. Tak kalah menarik adalah penampilan tari Salsa yang dibawakan Athika Rahma Nasu, seorang penari dan instruktur. Ada pula Sanggar Svadara – Traditional Dance and Music, yang merupakan perkumpulan pecinta ...

Pembuktian Ilmiah Manfat Meditasi

Tiga puluh tahun yang lalu, setelah gelombang hippy yang melanda dunia selama satu dekade mereda, dunia barat menemukan satu ilmu baru yang dapat mereka jadikan sebagai pegangan hidup yaitu meditasi. Ilmu ini sebelumnya tidak mereka tanggapi secara serius, karena praduga mereka yang mengaitkan meditasi dengan ilmu setan, ilmu tukang sihir dan sebagainya. Mereka takut bila belajar meditasi, jiwanya tidak dapat diselamatkan dan pintu sorga tertutup untuk selama-lamanya. Pemikiran kaum tradisional konservatif ini tidak terlalu ditanggapi secara serius oleh kaum hippy yang menganggap bahwa mereka menjadi budak dogma selama berabad-abad dan dikungkung dalam lingkup pandangan penuh curiga terhadap pandangan-pandangan maupun cara hidup yang lain. Oleh karena itu, mereka berusaha lebih bersahabat dengan alam, mereka umumnya memiliki pandangan yang jauh lebih terbuka, tak terikat pada dogma, sehingga siap menerima sesuatu yang baru dan sangat "exciting" yaitu med...