JAKARTA, KOMPAS.com --Pengusaha jangan hanya dilihat sebagai sosok yang berbisnis meraup keuntungan besar saja, tak peduli dengan lingkungan. Mereka pun punya kepekaan sosial, kenyataan sehari-hari yang dicerna dengan nurani, dan juga punya kegelisahan tersendiri akan kejadian yang dihadapi. Melalui puisi, kegelisahan (dan kepedulian) itu dicatat, dibukukan, meski dalam usia yang tak lagi muda. Puisi merupakan “obat” mujarab dalam menghadapi tekanan demi tekanan, stress dan mampu menjadi penyeimbang jiwa. Puisi juga bisa menjadi ruang untuk keluar dari bayang dunia sehari-hari yang dilakoni seseorang. Di situ ada pekerjaan dan tanggungjawab yang disandang penulisnya, berangkat dari berbagai kenyataan yang dihadapi dan dinilainya dengan hati nurani.
The difference between what we do and what we are capable of doing would suffice to solve most of the world's problems. Mahatma Gandhi