Sebelum memasuki tahun politik seperti sekarang, negara ini sudah dicabik-cabik korupsi. Alih-alih kapok, para pelaku korupsi seolah menemukan modus-modus baru untuk mengeruk uang negara sembari menimbun pundi-pundi kekayaan diri sendiri. Lembaga negara seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) seperti “berkejaran keahlian” dengan para koruptor di dalam mencari alibi dan modus korupsi. Pentas Dua Monolog ini akan menampilkan monolog karya Putu Fajar Arcana yang berangkat dari situasi politik dan penyelenggaraan negara yang penuh dengan tipu-daya. Banyak pejabat negara, bahkan beberapa menteri terlibat kasus korupsi. Belum lagi kasus-kasus yang menimpa para pimpinan partai politik. Peristiwa-peristiwa yang mengguncang sendi-sendi kenegaraan kita itu diolah dan kemudian diekspresikan dalam bentuk monolog oleh Putu Fajar Arcana. Wartawan dan sastrawan ini menerbitkan buku berjudul “Monolog Politik” yang berisi lima monolog tentang centang-perenang kasus-kasus korupsi d...
The difference between what we do and what we are capable of doing would suffice to solve most of the world's problems. Mahatma Gandhi