Jika pemuda Indonesia malu menjadi pesilat, maka tinggal tunggu waktu akan silat ditinggalkan. Dulu pendekar pencak silat atau jawara dianggap “jagoan” atau orang yang berilmu tinggi secara fisik dan lebih-lebih lagi secara spiritual-keagamaan. Di antara mereka banyak yang digelari “orang sakti”. Dalam perang merebut dan mempertahankan kemerdekaan RI, para pendekar berkontribusi besar. Perguruan pencak silat terdapat di banyak daerah Nusantara untuk mengajarkan ilmu bela diri dan ilmu spiritualitas dengan menjalani rirual-ritual serta pantangan-pantangan tertentu. Silat melestarikan budaya dan kearifan lokal, sekaligus sebagai benteng terhadap penetrasi budaya asing yang dianggap merugikan. Beberapa pesantren mengembangkan ilmu pencak silat. Karena itu, jangan heran jika ada kiai yang ahli ilmu agama sekaligus jago silat. Memang, silat saja bukan sekadar olahraga bela diri. Jauh lebih dari itu, silat penuh dengan kaidah ilmu kehidupan...
The difference between what we do and what we are capable of doing would suffice to solve most of the world's problems. Mahatma Gandhi