Skip to main content

Posts

Showing posts from 2013

Sastra Reboan Tampil di Malaysia

Sejumlah sastrawan yang tergabung di Komunitas Sastra Reboan akan tampil di Malaysia dalam acara Penobatan Tokoh Persuratan Dunia Numera (Nusantara Melayu Raya ) pada 20 November 2013. Zabidi Zay Lawanglangit, salah satu sastrawan dan Presiden Sastra Reboan, akan tampil di acara tersebut dengan membacakan sejumlah puisi yang ditulisnya. Pria yang akrab disapa Zay ini menyebutkan Komunitas Sastra Reboan acapkali berinteraksi dengan berbagai komunitas sastra di Tanah Air dan ma nca negara. “Salah satunya komunitas sastra Numera Malaysia,” ucapnya di Jakarta, Rabu, (13/11). Para sastrawan Numera pada Agustus 2013 sempat mengunjungi panggung Sastra Reboan di Warung Apresiasi (Wapres), Bulungan, Jakarta Selatan. Rombongan yang dipimpin oleh Ahmad Kamal Andullah itu juga membacakan puisi-puisi sastrawan asal Malaysia.

Pentas Seni KPSI

Ini merupakan pentas episode ketiga di tahun ketiga. Bertempat di Cafe Gallery, Komplek TIM (Taman Ismail Marzuki), Jl. Cikini Raya, Jakarta Pusat. Di hari itu, sejak pukul 17.00 WIB, digelar acara bertema, "Sastra & Budaya: Bagaimana Memilih Bacaan yang Berkualitas dan Berwawasan". Adapun yang menjadi agenda acara adalah serangkaian pagelaran yang dipastikan memukau seperti memperingati Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei, dengan pembacaan monolog Josephine Maria dan Billy Aryo cs. Bincang santai mengenai "Pengaruh Jejaring Sosial Dunia Maya terhadap Menjamurnya Buku Buku" yang diterbitkan Penerbit Indie. Sesi ini menghadirkan barisan panelis.  Yakni, Tini Sastra (aktivis perempuan & pendidikan, pengamat sastra), Salma Indria Rahman (penulis buku anak dan pendongeng dengan boneka jari), Bundo Free (dosen dan pemerhati budaya, pembicara di berbagai event budaya dalam dan luar negeri), penulis buku "Kabin Pateh" - Weni Suryandari...

Kedai Tjikini Bertabur Surat Kartini yang Dibacakan

Keramaian mewarnai Kedai Tjikini yang terletak di Jl Cikini No.17, Menteng, Jakarta, Rabu (1/5) kemarin. Itu dikarenakan, hampir semua ruangan terisi penuh oleh pengunjung yang kebanyakan adalah perempuan.   Memang, malam itu sedang digelar Rabu Perempuan, acara rutin dwi mingguan yang selalu digelar Komnas Perempuan. Dan, untuk acara Rabu Perempuan kali ini adalah pembacaan surat Kartini, tokoh penggerak perempuan Indonesia. Pembacaan Surat Kartini bertajuk “Membaca Suratnya, Terbitlah Terang” merupakan hasil kerja sama dengan GIMS (Gerakan Indonesia Membaca Sastra).

Peluncuran Buku Amarah Lembaga Bhinneka

Kabar Budaya – RetakanKata Kekerasan dan penindasan minoritas yang berbuntut pada pelanggaran HAM di Indonesia telah menjadi berita renyah yang setiap hari disajikan bagi masyarakat Indonesia. Mau tidak mau, kita menelan sajian itu ketika peran aparat negara dalam menyikapi masalah tersebut cenderung semakin menurun. Rakyat marah namun sulit bertindak. Rakyat menderita di negeri yang katanya kaya. Rakyat pun hilang percaya, terutama kepada pelaku pemerintahan yang korup dan abai perannya. Bagaimana kami bersuara? Perbedaan pendapat dan keyakinan dalam memperjuangkan HAM yang seharusnya adalah dinamika di era Pasca Kemerdekaan sering mendapat tekanan, bahkan pembungkaman. Anda terjebak, sulit bernapas dan semakin sulit bernapas ketika pihak yang berwenang semakin abai dalam menyelesaikan persoalan ini, sementara pihak lain berpesta di atas penderitaan rakyat (minoritas). Antologi puisi & cerpen AMARAH hadir di tengah carut-marut bangsa Indonesia dalam...